Kenalkan Islam Moderat dengan Tampilan Gaul
Jumat, 22 Februari 2013 – 08:31 WIB
’’Saya belum pede, saya belum menguasai bahasa Jerman dengan baik secara akademik. Tapi keberadaan tujuh universitas tersebut cukup penting mengajak kaum muda, untuk mencetak pakar kajian Islam yang menguasai kondisi sosio kultural Jerman. Mahasiswanya tidak hanya muslim, ada juga non-muslim,’’ paparnya.
Suratno juga mengenalkan Islam Indonesia lewat diplomasi budaya. Dia memperkenalkan seni hadrah. Suratno beserta beberapa temannya memberanikan diri tampil di panggung, di hadapan publik Jerman.
’’Waktu itu di Heidelberg ada pameran dan kami diberi panggung. Di panggung itu, setidaknya kami bisa menunjukkan seni Islam,’’ ujarnya.
Dalam mengenalkan Islam, NU Jerman kerap bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) setempat. Salah satunya ketika mereka bersama-sama melakukan penolakan terhadap kunjungan anggota Komisi I DPR RI ke Jerman, April tahun lalu.
NAHDLATUL Ulama (NU) kini memiliki cabang di Jerman. Pendirinya warga asal Cilacap, Suratno. Ustad gaul itu juga banyak menyebarkan ajaran Islam
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara