Kenalkan Produk WEED Solut-ioN, Pandawa Agri Indonesia Gandeng FGVAS & NASSB

jpnn.com, MALAYSIA - Pandawa Agri Indonesia (PAI) bekerjasama dengan NAFAS Agri Services Sdn. Bhd. (NASSB) dan FGV Agri Services Sdn. Bhd. (FGVAS), perusahaan pertanian dan komoditas pertanian global yang berbasis di Malaysia.
Bersama dengan FGVAS dan NASSB, PAI memperkenalkan produk WEED Solut-ioN® kepada ekosistem smallholders padi melalui jalur distribusi pemerintah dan open market di Negeri Jiran tersebut.
Produk WEED Solut-ioN® ini dirancang untuk mengurangi penggunaan pestisida hingga 50 persen, sehingga bisa mengoptimalkan biaya dan memberikan manfaat positif bagi lebih dari 200 ribu petani padi di Malaysia.
Kerja sama ini menjadi bentuk dukungan dan upaya ketiga perusahaan dalam menciptakan pertanian yang lebih sehat, aman bagi lingkungan, dan berkelanjutan.
“Kemitraan ini menjadi langkah monumental menuju pertanian yang berkelanjutan di wilayah Asia Tenggara. Kami, bersama FGVAS dan NASSB, berkomitmen untuk mengubah lanskap pertanian dengan menyediakan solusi inovatif yang lebih ramah lingkungan dan efisien secara biaya," ujar Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri Indonesia.
WEED Solut-ioN® merupakan reduktan pestisida yang telah dihadirkan oleh PAI kepada petani Indonesia sejak 2014.
Di Indonesia, hingga saat ini lebih dari 3,5 juta liter reduktan telah digunakan di berbagai sektor perkebunan.
“Sebagai Mitra Solusi Pemerintah, kami berperan sebagai penyedia utama input pertanian berkualitas yang didistribusikan kepada petani di seluruh wilayah. Kolaborasi ini bentuk nyata dari komitmen kami untuk memajukan pertanian yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat maksimal kepada lebih dari 200 ribu petani padi di negara ini," tutur En. Syamshul Khamal Bin Mohd Ramli, CEO NASSB.
Produk WEED Solut-ioN® ini dirancang untuk mengurangi penggunaan pestisida hingga 50 persen, sehingga bisa mengoptimalkan biaya dan memberikan manfaat positif.
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Prabowo Ingin Ongkos Haji Diturunkan Lagi