Kenangan Capt Sumarwoto Menjadi Test Pilot dalam First Flight N250
Sedih, Pesawat Kebanggaan Itu Kini Mangkrak
Saat itu Sumarwoto belum menjadi seorang test pilot. Untuk menjadi pilot uji, seseorang perlu tahapan khusus. Sebab, bukan hanya kemampuan terbang prima yang dibutuhkan, tapi kemampuan analisis terhadap problem-problem pesawat juga harus dimiliki.
Dia baru resmi menjadi test pilot setelah lulus dalam pendidikan selama delapan bulan di National Test Pilot School (NTPS), California. Sampai kemudian, dia dipercaya sebagai test pilot untuk N-250 ketika first flight.
”Saat itu, terus terang, rasanya bangga sekali, ibaratnya nggak makan sehari nggak apa-apa asal bisa menerbangkan pesawat kebanggaan Indonesia tersebut,” kata Sumarwoto.
Dia merasa bersyukur atas apa yang didapatnya selama ini. Apalagi jika mengingat nasib tragis yang menimpa rekannya, Capt Erwin. Test pilot lulusan Stuttgart, Jerman, tersebut mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas. Pesawat CN-235 yang sedang dia tes jatuh di Lapangan Gorda, Serang, Jawa Barat. Saat itu dia sedang melakukan uji dropping barang.
”Alhamdulillah, sampai usia segini kemampuan terbang saya masih dibutuhkan, meski tidak untuk menjadi test pilot seperti waktu muda dulu,” kata kapten pilot yang kini sudah memasuki usia 63 tahun itu.
Lepas dari IPTN, Sumarwoto pernah bergabung dengan sejumlah maskapai yang melayani penerbangan carter. Mulai Deraya Airlines hingga kini di Ekspress Airlines.
”Yah, lumayan untuk tambahan-tambahan biaya kuliah anak,” tuturnya sambil tersenyum.
Dia masih menyimpan harapan bahwa suatu hari nanti industri penerbangan tanah air bisa bangkit kembali. Syukur-syukur, N-250 bisa dihidupkan lagi. ”Pesawat ini diyakini teknologi dan kelayakannya masih akan bisa bersaing sampai 30 tahun nanti,” katanya.
Pesawat N250 bikinan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) punya arti tersendiri bagi Sumarwoto. Sebab, dialah test pilot yang menerbangkan perdana
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara