Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan
Minta Megawati Selundupkan Uang ke Wisma Yaso
Jumat, 25 Juni 2010 – 09:51 WIB
Saat itu, Bung Karno memberinya sebuah buku berjudul Sukarno An Autobiography karya Cindy Adams. Sampul buku tersebut berwarna merah dengan foto Bung Karno yang berjas putih, berpeci, sambil tertawa lebar. Ketika memberikan buku itu, Bung Karno yang tengah berada di ujung kejatuhannya menyampaikan wejangan kepada Sidarto.
Bung Karno menyatakan bahwa dirinya bisa dikucilkan, dijauhkan dari keluarga, bahkan ditahan dan lama-lama akan mati sendiri. "Tapi, catat ya To? (Sidarto, Red), jiwa, ide, ideologi, semangat, tak dapat dibunuh," ungkap Sidarto menirukan ucapan Bung Karno saat ditemui di kediamannya, Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).
Bung Karno mengutip kalimat yang diucapkannya itu dari filsuf Jerman, Freili Grath, yang dalam bahasa aslinya berbunyi, "Man totet den Geist Nicht." Sidarto sempat tertegun mendengarnya. Secara spontan, dia lantas meminta Bung Karno untuk menuliskan ucapannya tersebut di halaman depan buku yang baru diterimanya.
"Waktu beliau bicara begitu, saya bilang, Pak (Soekarno, Red) tolong ditulis sekalian di situ. Maka, jadilah tulisan ini," ujar Sidarto sambil menunjukkan buku "bersejarah" yang masih terawat baik itu.
SIDARTO Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408