Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan

Minta Megawati Selundupkan Uang ke Wisma Yaso

Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan
Sudarto Danusubroto. Foto; Priyo Handoko / Jawa Pos
Sejak meninggalkan istana, sebagian besar surat Bung Karno malah ditandatangani Sidarto. Misalnya, surat yang ditujukan kepada Pangdam VI Siliwangi Letkol Abas tertanggal 27 September 1967. Surat tersebut menginformasikan daftar nama para pekerja untuk penyelesaian rumah di Batu Tulis, Bogor.

Mengapa Bung Karno tidak menandatangani sendiri surat itu? "Ini kan soal teknis dan rutin dari presiden ke bawahan (Pangdam). Jadi, mungkin cukup ajudan saja yang menandatangani," jelas pria kelahiran Pandeglang, 11 Juni 1936, itu.

Menurut Sidarto, tak lama setelah meninggalkan Istana Merdeka, Bung Karno tak ubahnya tahanan kota. Untuk mobilitas Jakarta?Bogor saja, Bung Karno harus mendapat izin tertulis dari Pangdam VI Siliwangi dan Pangdam V Djayakarta. Nah, tugas mengurus perizinan itu dibebankan ke pundak Sidarto.

"Jadi, tugas saya, bolak-balik mengurus exit permit dan entry permit. Jakarta?Bogor sudah kayak ke luar negeri saja," ujar bapak lima anak itu sambil geleng-geleng kepala.

SIDARTO Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News