Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan

Minta Megawati Selundupkan Uang ke Wisma Yaso

Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan
Sudarto Danusubroto. Foto; Priyo Handoko / Jawa Pos
Pada pengujung Desember 1967, Bung Karno mulai berstatus tahanan rumah. Dia tidak boleh lagi meninggalkan Wisma Yaso. Bahkan, keluarga dan kerabat sulit menemui Bung Karno. Untuk membesuk Bung Karno, mereka harus mendapat izin lebih dulu dari otoritas yang berwenang.

Dalam periode susah seperti itu, Sidarto kembali mendapat pengalaman yang tak terlupakan. "Saya disuruh ke sana-kemari mencari duit. Sebab, Bung Karno tidak pegang duit," katanya.

Menurut dia, Bung Karno memang seorang negarawan yang genius. Namun, soal keuangan pribadi, dia tak begitu memperhatikan. Karena itu, saat menjadi tahanan rumah, Bung Karno sering kehabisan uang pegangan maupun uang untuk biaya hidup sehari-hari.

"Sewaktu disuruh mencari duit itulah, saya sempat bingung dari mana bisa memperolehnya. Sebab, orang-orang dekat Bung Karno sewaktu saya dekati malah lari semua. Mereka takut. Hanya satu-dua orang yang masih setia," ujar Sidarto yang kini duduk di Komisi I DPR tersebut.

SIDARTO Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News