Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan

Minta Megawati Selundupkan Uang ke Wisma Yaso

Kenangan Sidarto Danusubroto Dampingi Bung Karno di Ujung Kejatuhan
Sudarto Danusubroto. Foto; Priyo Handoko / Jawa Pos
Suatu ketika, Bung Karno meminta Sidarto menemui Tukimin, mantan pejabat rumah tangga Istana Merdeka. Tanpa kesulitan berarti, Sidarto berhasil mendapatkan USD 10 ribu dari Tukimin.

Kesulitan justru terjadi saat hendak membawa uang itu ke Wisma Yaso. Sidarto takut digeledah penjaga, kemudian uangnya disita. Tak kehilangan akal, dia lalu memasukkan uang tersebut ke kaleng biskuit. Dia lantas menemui Megawati dan meminta putri Bung Karno itu membawakannya untuk Bung Karno.

"Mbak Mega yang bawa masuk. Mbak Mega kan bisa beralasan untuk mengunjungi ayahandanya," kenang Sidarto.

Pada 23 Maret 1968, turun surat resmi dari Markas Besar Angkatan Kepolisian (saat ini Mabes Polri, Red) yang berisi penarikan Sidarto dari posisinya selaku ajudan Bung Karno. "Saat kondisi kesehatan Bung Karno semakin lemah, fungsi ajudan semakin tidak diperlukan. Yang lebih dibutuhkan adalah dokter dan perawat. Saya lalu diminta Panglima Angkatan Kepolisian (saat ini disebut Kapolri, Red) Soetjipto Joedodihardjo untuk ditarik," jelasnya.

SIDARTO Danusubroto adalah ajudan terakhir Bung Karno. Sehari setelah peringatan meninggalnya (haul) Bung Karno, 21 Juni lalu, dia menuturkan kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News