Kenangan Tak Terlupakan di Bali Bikin Warga Australia Ini Menamai Anaknya Wayan
Perjalanan yang tadinya diperkirakan hanya akan memakan waktu seminggu menjadi tiga minggu.
"Perahunya sempit sekali, tapi terbuka, jadi kami duduk di udara terbuka. Cuaca sangat panas pada siang hari, setelah matahari terbit," ujarnya.
"Kami membeli makanan dan menyimpannya dalam wadah yang besar, tapi itu membusuk dalam dua hari."
Mereka sempat mencari makanan saat tiba di beberapa tempat singgah, tapi beberapa bahan penting tetap sulit ditemukan.
"Salah satu masalah yang paling besar adalah menemukan bensin, untuk motor perahunya," kata Heather.
Perahu itu memang butuh mesin kecil, supaya tidak sulit mengarahkannya saat akan berlabuh.
"Suatu hari kami harus pergi mencari bensin di Sumbawa. Itu kurang menyenangkan, karena harus mendaki gunung dan lalu berjalan menuruni lagi."
"Hari itu panas sekali... saya hampir pingsan."
Heather sempat tinggal di Bali selama beberapa pekan, ia juga mulai belajar Bahasa Indonesia lewat berinteraksi dengan warga.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Usai Bercerai dari Andrew Andika, Tengku Dewi Bakal Menetap di Bali?
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing