Kenapa Cari Investor Untuk Kepulauan Widi Maluku Utara Dilakukan Lewat Lelang?

"Meskipun mereka tidak tinggal di situ, biasanya pulau-??pulau itu bisa menjadi tempat perkebunan, atau bahkan tempat nelayan beristirahat ketika melaut, ketika ada badai, sertai perairan di pulau itu menjadi wilayah kunci mereka menangkap ikan."
Pakar masalah kelautan internasional Shiskha Prabawaningtyas khawatir pengembang pulau tersebut akan lebih mementingkan keuntungan ekonomi dibandingkan upaya melindungi lingkungan.
Dr Shiskha, Direktur Program Studi Pascasarjana bidang Diplomasi Unversitas Paramadina menambahkan pemerintah harus memastikan perusahaan pengembang bisa menepati janji terkait pengelolaan lingkungan.
"Meski tidak berpenghuni, pemerintah harus memastikan pembangunan ini sejalan dengan fungsi historis pulau ini sebelumnya seperti apa … [dari aspek] sosial budaya, politik, ekonomi sebelumnya," katanya.
"Karena jika masuknya tidak dengan kolaborasi, dipastikan ada potensi konflik, tinggal menunggu saja nanti pemicunya apa."
Izin yang sedang ditinjau ulang
Sementara itu setelah gencarnya pertanyaan dari media dan warga soal hak mengelola pulau Indonesia yang dijual kepada pihak asing, pemerintah dilaporkan sedang meninjau ulang pemberian izin bagi LII dalam mengembangkan Kepulauan Widi.
Menurut laporan media di Indonesia, perusahaan tersebut harus melengkapi persyaratan administrasi tambahan dalam enam bulan ke depan, dan ada kemungkinan pemberian izin bisa dibatalkan.
Dalam pernyataannya, LII mengatakan lelang yang dilakukan oleh Sotheby's tetap akan berlangsung.
Kepulauan Widi dengan pasir putih di Indonesia Timur sangatlah indah, tapi hari ini mulai dilelang
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia