Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
Pada tanggal 2021, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 yang secara resmi mengambil alih pengelolaan TMII dari Keluarga Cendana karena tidak menyetorkan pendapatan ke negara.
Selain Tien, nama istri Presiden Joko Widodo, Iriana juga muncul akibat pemberitaan Tempo.
Ia dituduh terlibat dalam "gerakan bawah tanah" untuk meloloskan pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden dalam Pemilu 2024.
Seberapa penting peran Ibu Negara?
Menurut Bonnie, penting atau tidaknya sosok Ibu Negara tidak lepas dari kondisi negara Indonesia.
Ia mengatakan negara demokrasi yang sudah 'settle', peran Ibu Negara tidak lebih dari istri presiden.
"Dia bukan permaisuri dalam arti monarki yang feodalistik, dia juga bukan orang yang secara formal punya peran khusus, kecuali mendampingi presiden," katanya.
"Tapi kalau misalkan di negara yang semakin demokratis, semakin terbuka sistemnya, semakin akuntabel sistem politiknya, sebenarnya ibu negara itu ada batasan perannya juga."
Namun di Indonesia, yang menurutnya merupakan negara demokrasi yang "prosedural" dengan struktur masyarakat semi-feodal, dan pola pikir yang mayoritas tradisional, keberadaan ibu negara "akan sangat berpengaruh."
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak akan memiliki ibu atau bapak negara ketika Prabowo dilantik menjadi presiden
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan