Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?

Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
Peran ibu negara di Indonesia tidak diatur secara hukum, namun masih dianggap penting oleh masyarakat Indonesia yang menganut nilai tradisional. (AAP: Eka Nickmatulhuda)

Tika mengatakan menurut catatan sejarah, keberadaan ibu negara bagaikan "pilar" bagi para presiden yang sempat memimpin Indonesia.

Seperti misalnya Soeharto, yang sejak meninggalnya Tien pada tahun 1996 mulai tergoncang, ditambah dengan adanya krisis moneter.

"Beberapa orang menyebut [ibu negara] berperan signifikan ... dan itu terlihat ketika Ibu Tien berpulang," ujarnya.

"Pak Harto kemudian goyang dari sisi pemerintahan dan yang lain ... itu menunjukkan bahwa ada satu pilar yang mungkin bisa membuatnya goyah."

Contoh lain juga ia lihat pada Mantan Presiden B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono yang mengalami kesedihan mendalam setelah istri mereka tutup usia.

Indonesia tanpa ibu negara

Kemenangan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 kembali memunculkan pertanyaan tentang kehadiran Ibu Negara.

Meski sempat menikah dengan putri Mantan Presiden Suharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Suharto, keduanya bercerai pada tahun 1998.

Tika mengatakan presiden memerintah tanpa ibu negara tidaklah menjadi soal.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak akan memiliki ibu atau bapak negara ketika Prabowo dilantik menjadi presiden

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News