Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak?

Bagi para orangtua yang memiliki anak-anak yang masih kecil, pertanyaan seputar "screen time" atau waktu yang diberikan bagi anak untuk menatap layar gawai bisa menjadi pertanyaan yang menjengkelkan.
Apa batas waktu sampai bisa dikatakan sudah terlalu lama?
Apakah tidak apa-apa membiarkan mereka duduk diam dengan tatapan yang melekat pada layar?
Awal tahun ini, sebuah memo yang bocor telah mengungkapkan niat Facebook untuk membuat perangkat telepon lebih menarik bagi anak-anak dengan rencana mengembangkan Instagram versi anak yang ditargetkan bagi anak berusia 13 tahun ke bawah.
Responnya, mungkin seperti yang sudah diduga, adalah protes dari berbagai kalangan.
Sejumlah pakar kesehatan masyarakat global dan para pegiat advokasi anak terkemuka segera menandatangani surat pernyataan bersama berisi keprihatinan mereka.
Mereka menyodorkan sejumlah fakta yang mengaitkan penggunaan media sosial di kalangan remaja dengan masalah seputar perudungan, depresi, rasa percaya diri dan bentuk tubuh.
Jadi, mengapa membawa masalah-masalah ini kepada anak-anak?
Perusahaan media sosial makin gencar menargetkan anak-anak sebagai konsumen, tetapi pakar kesehatan publik dan aktivis anak mengatakan hal tersebut mengandung risiko dan meminta Facebook serta perusahaan besar lainnya untuk menghentikan rencana mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia