Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak?
Sayangnya, bagi orang tua yang mencari jawaban tentang lamanya waktu layar, beberapa teori yang beredar berujung pada kesimpulan yang sangat berbeda.
Penjelasan pertama adalah bahwa perubahannya bersifat neurologis: waktu layar yang berlebihan merusak bagian otak anak-anak yang terkait dengan kontrol impuls dan membuat mereka kurang mampu mengelola emosi mereka.
Pendukung teori ini merujuk pada studi yang menggunakan pemindaian otak untuk menunjukkan hubungan antara peningkatan waktu layar dan penipisan materi abu-abu di lobus frontal.
Penjelasan kedua adalah bahwa layar pasti menjadi sumber konflik dalam keluarga adalah karena layar telah menjadi bagian terbesar dari kehidupan kita.
Sepuluh tahun yang lalu, sebagian besar aplikasi terpopuler saat ini belum ditemukan.
Orang Australia menghabiskan sekitar sepertiga hari mereka di depan layar dan mungkin bahkan lebih dari itu sekarang, setelah COVID dan pergeseran pola bekerja dan belajar dari rumah.
Menurut teori ini, orang tua tidak perlu khawatir tentang efek negatif dari waktu layar yang menyebabkan mereka terlalu mengatur penggunaan layar anak-anak mereka.
Ini menciptakan konflik. Beberapa orang mengatakan bahwa akar masalahnya adalah demonisasi waktu layar itu sendiri.
Perusahaan media sosial makin gencar menargetkan anak-anak sebagai konsumen, tetapi pakar kesehatan publik dan aktivis anak mengatakan hal tersebut mengandung risiko dan meminta Facebook serta perusahaan besar lainnya untuk menghentikan rencana mereka
- Kemkomdigi Kembali Tutup 3 Akun Instagram Terkait Judi Online, Sebegini Jumlah Kontennya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati