Kenapa Pakar Kesehatan Masyarakat Berusaha Menjegal Instagram Versi Anak-Anak?
Namun dia mengakui bahwa gambaran tersebut tidak lengkap: studi pencitraan otak saat ini belum melacak apa yang terjadi pada otak dari waktu ke waktu, termasuk apakah bagian yang berhenti tumbuh tumbuh kembali.
"Kami benar-benar harus menunggu dan melihat," katanya.
'Tidak semua waktu layar sama berbahayanya'
Michael Dezuanni, seorang profesor di bidang media digital dan pembelajaran di Queensland University of Technology dan kepala peneliti dari pusat penelitian nasional yang baru-baru ini diluncurkan tentang efek teknologi digital pada anak-anak, memiliki teori yang sangat berbeda untuk menjelaskan mengapa waktu layar telah menjadi sumber. konflik dalam keluarga.
"Saya sama sekali tidak terkejut masalah itu akan muncul dalam sesi konseling," katanya.
"Tetapi waktu layar yang menjadi sumber konflik dalam beberapa hal merupakan masalah yang terpisah dengan layar sebagai masalah itu sendiri."
Waktu di depan layar merupakan sebagian dari sumber konflik, katanya, karena kita sendiri yang membuatnya.
Fokus pada kecanduan dan gagasan bahwa waktu menonton sama berbahayanya membuat orang tua cemas.
"Berfokus pada kecanduan mengalihkan perhatian dari beberapa kerumitan yang lebih dalam pada waktu layar anak-anak," katanya.
Perusahaan media sosial makin gencar menargetkan anak-anak sebagai konsumen, tetapi pakar kesehatan publik dan aktivis anak mengatakan hal tersebut mengandung risiko dan meminta Facebook serta perusahaan besar lainnya untuk menghentikan rencana mereka
- Kemkomdigi Kembali Tutup 3 Akun Instagram Terkait Judi Online, Sebegini Jumlah Kontennya
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati