Kenapa Polri Ngotot Usut Kasus Korupsi Simulator?

Kenapa Polri Ngotot Usut Kasus Korupsi Simulator?
Kenapa Polri Ngotot Usut Kasus Korupsi Simulator?
JAKARTA — Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan sikap Kepolisian RI yang terkesan “ngotot” untuk menyelesaikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Sikap ngotot ini sudah terlihat saat Polri terkesan kaget ketika tahu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Gedung Korlantas Polri Senin 30 Juli lalu. Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Sutarman saat itu langsung mendatangi gedung tersebut dan mempertanyakan KPK yang melakukan penggeledahan. Saat itu, Polri mengklaim KPK tidak berkoordinasi lebih dulu, padahal Polri juga tengah menangani kasus yang sama. Polri menyebut telah melakukan penyelidikan dan memeriksa 33 saksi untuk menuntaskan kasus tersebut.

“Kita bertanya-tanya kenapa Polri ngotot tangani kasus ini. Orang- orang jadi sangat khawatir jangan sampai kasus ini dilokalisir,” kata Peneliti ICW Febri Diansyah di Jakarta, Kamis (2/8).

Setelah  KPK menetapkan mantan Kepala Korlantas, Inspektur Jenderal Djoko Susilo sebagai tersangka dalam kasus itu, sikap ngotot Polri semakin terlihat. Awalnya Polri yang mengklaim bahwa kasus itu masih dalam penyelidikan tiba-tiba mengaku sudah memasuki tahap penyidikan, pada Rabu 1 Agustus.

JAKARTA — Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan sikap Kepolisian RI yang terkesan “ngotot” untuk menyelesaikan kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News