Kenapa Rumah yang Berantakan Memicu Kecemasan dan Apa yang Bisa Dilakukan?

Pernah enggak merasa lelah melihat barang-barang yang berantakan dan kacau balau di rumah?
Pernahkah masuk ke dalam rumah, lalu merasa ruangan dipenuhi kertas-kertas yang berserakan, piring-piring yang belum dicuci, dan pakaian yang berantakan?
Atau pernahkah bertengkar karena hal-hal yang berantakan lebih mengganggu kamu ketimbang mengganggu pasangan atau teman serumah?
Kamu enggak sendirian. Banyak orang melaporkan rumah yang berantakan bisa memicu perasaan stres dan cemas.
Jadi mengapa rumah yang berantakan dan kacau balau membuat sebagian dari kita merasa lelah?
Inilah hasil dari penelitian dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
Kognitif yang berlebih
Saat kita dikelilingi oleh hal-hal yang mengganggu perhatian, otak kita pada dasarnya menjadi semacam medan pertempuran soal perhatian. Karena semuanya saling bersaing untuk jadi fokus perhatian kita.
Tapi ternyata otak lebih memilih keteraturan dan "singletasking" daripada multitasking.
Bagi sebagian orang, 'clutter' atau barang-barang yang berantakan menjadi sumber 'anxiety' atau kecemasan stres
- Dunia Hari Ini: Kesehatan Paus Kembali Mengalami Kemunduran
- Peserta WHV Asal Indonesia yang Meninggal Dikenang Ayahnya Sebagai Orang Saleh
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM
- Presiden AS dan PM Inggris Bertemu Untuk Akhiri Perang Ukraina