Kenapa Rumah yang Berantakan Memicu Kecemasan dan Apa yang Bisa Dilakukan?

Kenapa Rumah yang Berantakan Memicu Kecemasan dan Apa yang Bisa Dilakukan?
Pernahkah kamu berdebat dengan anggota keluarga atau teman serumah karena barang-barang yang berantakan dan terlihat kacau balau? (Foto: Unsplash, Volha Flaxeco)

Kamu juga bisa mencoba menerapkan metode bersih-bersih 'micro-tidying'. Jika tidak punya waktu untuk bersih-bersih semuanya, luangkan waktu lima menit saja untuk membersihkan satu ruang kecil.

Jika rumah yang kacau balau terutama disebabkan oleh anggota keluarga lainnya, coba berdiskusi tanpa berdebat soal bagaimana kondisi ini memengaruhi kesehatan mental Anda.

Lihat apakah anak-anak, pasangan, atau teman serumah Anda dapat menegosiasikan beberapa batasan tingkat berantakan yang bisa diterima dan bagaimana penanganannya, jika ambang batas tersebut terlampaui.

Ini juga dapat membantu mengembangkan pola pikir yang lebih mengedepankan kasih sayang.

Keadaan yang berantakan tidak menentukan apakah Anda orang yang "baik" atau "jahat", malahan ada yang bisa merangsang kreativitas.

Ingatkan diri sendiri kalau kamu berhak mendapatkan kesuksesan, hubungan yang bermakna, dan kebahagiaan, meski dalam kondisi kantor, rumah, atau mobil yang berantakan atau tidak.

Bacalah penelitian ini yang menunjukkan bahwa meski lingkungan yang tidak tertata membuat kita rentan terhadap stres dan cenderung mengambil keputusan yang buruk, pola pikir kita dapat melindungi diri dari kerentanan ini.

Kalau berantakan, perfeksionisme, atau kecemasan mulai tidak dapat diatasi, bicarakan dengan dokter Anda untuk bisa dirujuk ke psikolog.

Bagi sebagian orang, 'clutter' atau barang-barang yang berantakan menjadi sumber 'anxiety' atau kecemasan stres

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News