Kenapa Vanuatu Selalu Begitu Kepada Indonesia?
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Vanuatu juga mendesak pemerintah Indonesia untuk memberi kebebasan kepada warga Papua untuk menentukan nasibnya sendiri, melalui referendum yang bebas dan demokratis.
Referendum yang pernah dilakukan pada 1969 melalui Pepera (penentuan pendapat rakyat) dianggap penuh rekayasa dan banyak manipulasi politik.
Melalui Pepera itu, mayoritas warga Irian Barat—sebutan Papua ketika itu—memilih untuk bergabung dengan Indonesia.
Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 1945, Belanda tidak serta-merta mengakui kemerdekaan karena masih ingin meneruskan penjajahannya yang sudah berlangsung 350 tahun.
Belanda mendompleng pasukan Sekutu yang masuk ke Indonesia untuk melucuti pasukan Jepang yang sudah menyerah, setelah Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Agustus 1945.
Memanfaatkan momentum itu Soekarno dan Hatta mengumumkan kemerdekaan Indonesia, tanpa menunggu persetujuan Sekutu maupun izin Jepang yang masih punya sisa-sisa pasukan di Indonesia.
Belanda masuk ke Indonesia bersama Sekutu dan ingin mendapatkan kembali kekuasaannya. Rakyat Indonesia melawan dengan gagah berani sehingga pecah perang besar seperti perang Surabaya pada 10 November 1945.
Melihat semangat rakyat yang bergelora, Sekutu kemudian menarik pasukan dari Indonesia. Namun, Belanda yang tidak rela kehilangan kekuasaan, masih terus berusaha merongrong pemerintahan baru Indonesia.
Dalam lima tahun terakhir sejak 2016 di forum Sidang Umum PBB, Vanuatu selalu menyoal Indonesia.
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran
- Prajurit TNI Temukan Ladang Ganja di Pegunungan Papua
- Tokoh Agama Minta Masyarakat Papua Tak Terprovokasi Isu Pelanggaran HAM
- Kejaksaan Sita Rp 1,5 M Duit Panas PON Papua, Nixon Bidik Pejabat Negara
- Membangun Tanah Papua dengan Adat
- Menu MBG untuk Anak Papua Viral, Tuai Pujain Warganet