Kendalikan Inflasi, BI Bentuk Klaster Beras Organik
jpnn.com, BANYUWANGI - Bank Indonesia (BI) mulai mengembangkan sektor pertanian lewat pembentukan klaster beras organik sebagai upaya pengendalian inflasi.
Klaster yang sudah ada di Jember dan Banyuwangi itu, bahkan, disiapkan untuk ekspor.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jember Muhammad Lukman Hakim menyatakan, inflasi dipengaruhi dua aspek, yaitu permintaan dan suplai.
Selama ini, BI hanya bisa memengaruhi inflasi dari sisi permintaan dengan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
”Kami mengatur jumlah uang dengan penentuan suku kredit,” katanya.
Namun, kebanyakan kenaikan inflasi di Indonesia ternyata banyak dipengaruhi aspek suplai barang.
Contohnya, harga cabai yang sempat melambung karena pasokan yang tidak mencukupi permintaan.
Karena itulah, BI berusaha menyentuh aspek suplai barang untuk mengendalikan inflasi dengan mengembangkan klaster beras organik.
Bank Indonesia (BI) mulai mengembangkan sektor pertanian lewat pembentukan klaster beras organik sebagai upaya pengendalian inflasi.
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun