Kendalikan Inflasi, BI Sumsel Sebar Bibit Ikan Lele di Kota Prabumulih
jpnn.com, PRABUMULIH - Sebagai langkah implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Sumatera Selatan, Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan bersinergi dengan Pemerintah Kota Prabumulih mengembangkan budidaya ikan lele kepada 15 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Lele di Kota Prabumulih.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Erwin Soeriadimadja menyerahkan langsung 257 ribu bibit ikan lele dan 43 ribu kilogram pakan ikan kepada penerima bantuan yang tersebar di 15 Kecamatan di Kota Prabumulih.
"Sektor perikanan memegang peran penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta ketahanan pangan di suatu daerah," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Erwin Soeriadimadja, Kamis (13/10).
Menurutnya, di Sumatra Selatan sendiri, rata-rata hasil produksi perikanan tangkap dan budidaya di Sumsel sekitar 79 ribu ton, dengan konsumsi rata-rata sekitar 29 ribu ton perhari.
"Karena itu masih ada potensi yang dapat dioptimalkan sebagai peluang usaha baik itu melalui pengembangan UMKM, pengolahan hasil budidaya hingga perluasan pasar agar hasil budidaya dapat terserap di masyarakat," ungkap Erwin.
Erwin berharap, agar bantuan yang diberikan tersebut dapat bermanfaat bagi pengembangan perekonomian di Kota Prabumulih.
"Sektor perikanan, termasuk budidaya ikan lele memiliki potensi untuk dapat terus dikembangkan mengingat modal usaha tidak besar, mudah dikuasai masyarakat dan potensi pemasarannya yang cukup luas. Kami harap pengembangan sektor perikanan ini dapat mendukung pengendalian inflasi pangan (GNPIP) di daerah," harapnya.
Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya mendukung penuh langkah Bank Indonesia tersebut.
Sebagai langkah implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Sumsel, Bank Indoensia Sumatra Selatan sebar bibit ikan lele di Kota Prabumulih
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- PPN 12 Persen Berpotensi Picu Inflasi Serius
- Pasar Keuangan Global Makin Tak Pasti, Negara Berkembang Perlu Waspada