Kendalikan Karhutla di Riau, KLHK Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca
"El Nino yang terjadi ini memang tergolong lemah, namun kejadian ini berlangsung cukup lama sampai dengan September 2019 jadi kita harus bersiap untuk menghadapinya," ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan TMC yang dimulai pada bulan Maret sampai bulan Mei, adalah waktu yang tepat untuk pembasahan lahan gambut, serta banyaknya jumlah awan yang bisa disemai.
Selain Kepala BPPT, turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala BNPB, Gubernur Riau, Asisten Operasi Mabes Polri, Asisten Operasi Mabes TNI, Rektor Universitas Riau, dan Deputi I BRG.
Sementara itu, perbandingan total Jumlah hotspot tahun 2018 dan 2019 (tanggal 1 Januari – 4 Maret 2019) berdasarkan satelit NOAA terdapat 160 titik.
Pada periode yang sama tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 276 titik, berarti terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 110 titik atau 42,02%.
Sedangkan berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ?80% terdapat 432 titik, pada periode yang sama tahun 2018 jumlah hotspot sebanyak 355 titik, berarti terdapat kenaikan jumlah hotspot sebanyak 77 titik atau 21,69%. Sejak tanggal 1 Januari - 4 Maret 2019, kejadian karhutla diperkirakan seluas 1.890,31 ha. (adv/jpnn)
KLHK bekerjasama dengan BPPT dalam pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca guna meminimalisir dampak bencana karhutla di Provinsi Riau.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- Aksi Nyata Restorasi Alam dan Edukasi Lingkungan Melalui Pembangunan Ekoriparian di UMRI dan UNILAK
- Menteri Siti Nurbaya Ajak Para Duta Besar Negara Sahabat Bersepeda di Akhir Pekan
- Menteri Siti Sebut RI - Jepang Bekerja Sama Atasi Perubahan Iklim
- Perlu Kerja Sama Banyak Pihak untuk Pembangunan Lingkungan