Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi

Kendaraan Mogok Gegara Isi Pertalite Campur Air di Klaten, Korban Sebut Belum Ada Ganti Rugi
Ilustrasi petugas SPBU Pertamina mengisi bahan bakar minyak ke tangki mobil. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

"Padahal subuh itu katanya sudah dipanggil ke rumahnya, tetapi tidak datang-datang juga. Akhirnya kami minta bukti tanggung jawab SPBU secara tertulis, semacam surat bermaterai, itu pun tidak diberikan," ujarnya.

Akhirnya, atas saran polisi, seluruh kendaraan yang mogok dibawa ke bengkel terdekat. "Empat mobil dibawa ke bengkel milik kakak saya. Saya sendiri yang hubungi towing buat evakuasi. Namun, semuanya pakai biaya pribadi," ujarnya.

Hingga berita ini ditulis, tidak ada satu pun pihak dari Pertamina yang menghubungi Affrizal. Seakan menurutnya, Pertamina lepas tangan.

"Saya juga bingung mau klaim ke mana. Kontak tidak ada. Mandor sekarang juga tidak bisa dihubungi karena sedang dimintai keterangan di Polres Klaten," ujarnya.

Affrizal mengaku bersyukur hanya mengisi BBM sebesar Rp 100.000 karena tangki mobilnya masih lebih dari setengah. Namun, kerusakan yang ditimbulkan tetap cukup berat.

"Pompa bensin rusak, injektor harus diganti, air masuk ke ruang bakar. Perkiraan biaya per mobil sekitar Rp 2,5 juta. Katanya diganti Pertamax, saya pun isi ulang bensin pakai biaya pribadi," katanya.

Dari empat mobil korban, Affrizal menyebut hanya miliknya yang masih proses dikerjakan hari ini. "Suku cadang untuk perbaikan juga sulit dicari karena masih suasana Lebaran," tuturnya.

Affrizal juga menyebut ada sekitar 15 hingga 20 sepeda motor yang mengalami nasib serupa, beberapa sudah dibawa pulang oleh pemiliknya karena tak tahu masalah berasal dari bahan bakar bercampur air.

Korban Pertalite campur air di Klaten ungkap belum ada ganti rugi, Pertamina tak pernah menghubungi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News