Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam
Gaji Dikirim Semua, Hidup dengan Ceperan
Sabtu, 02 April 2011 – 08:08 WIB

Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam
"Ya dibetah-betahin. Namanya kerja merantau, ya harus menikmati pekerjaan," ujar Anjang ketika ditanya perasaannya mengabdi di negeri monarki tersebut.
Yang terutama membuat Anjang merasa nikmat adalah kesempatan bekerja di area masjid yang dijadikan salah satu simbol Islam tersebut. Selain itu, tiap hari dia bersua dengan Kakbah, kiblat salat orang sedunia.
Alasan lain, pekerjaan yang diemban tidak terlampau berat. Dalam sehari lelaki lajang berusia 20 tahunan itu bekerja persis delapan jam. Para pekerja di sana dibagi menjadi tiga sif. Ada yang kebagian bekerja pukul 06.00-14.00, 14.00-22.00, dan 22.00-06.00. Dalam seminggu, mereka mendapat libur sehari. Hari libur ditentukan koordinator pekerja.
Waktu luang mereka gunakan untuk beribadah atau berjalan-jalan. Kadang juga bermain bola bersama teman-teman di sekitar kediaman mereka. Anjang tidak mengambil kerja sambilan di luar.
Sekitar dua ratus pekerja asal Indonesia bekerja di Masjidilharam, Makkah. Gajinya memang terbatas. Tapi, banyak alasan yang membuat mereka betah
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu