Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam

Gaji Dikirim Semua, Hidup dengan Ceperan

Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam
Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam

"Pekerja suka di sini tentu karena barokahnya. Tiap hari bisa salat langsung menghadap Kakbah. Tenang. Nyaman rasanya," ujar ayah dua anak tersebut.

TKI juga bebas bertawaf setiap waktu, asalkan di luar jam kerja dan tidak mengenakan seragam. Ditanya sudah berapa kali mencium Hajar Aswad yang dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti Batu Hitam, Hidayat menyatakan lupa. "Kalau seperti saya ini sih, mau berapa kali juga bisa," tegas lelaki 40 tahun tersebut.

"Sudah berkali-kali sih nyium. Tapi, kalau sedang ramai kayak gini, emang agak sulit," ujar Anjang.

Dia menyatakan, saat Syawal dan setelah musim haji, keadaan Kakbah tidak seramai hari-hari ini. Pada hari-hari itu, hanya warga Saudi, terutama yang tinggal di sekitar Masjidilharam, yang berkunjung ke Kakbah. Saat itu, ingin mencium Hajar Aswad sehari lima kali pun bisa.

Sekitar dua ratus pekerja asal Indonesia bekerja di Masjidilharam, Makkah. Gajinya memang terbatas. Tapi, banyak alasan yang membuat mereka betah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News