Kenikmatan Para TKI Bekerja di Masjidilharam
Gaji Dikirim Semua, Hidup dengan Ceperan
Sabtu, 02 April 2011 – 08:08 WIB
"Pekerja suka di sini tentu karena barokahnya. Tiap hari bisa salat langsung menghadap Kakbah. Tenang. Nyaman rasanya," ujar ayah dua anak tersebut.
TKI juga bebas bertawaf setiap waktu, asalkan di luar jam kerja dan tidak mengenakan seragam. Ditanya sudah berapa kali mencium Hajar Aswad yang dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti Batu Hitam, Hidayat menyatakan lupa. "Kalau seperti saya ini sih, mau berapa kali juga bisa," tegas lelaki 40 tahun tersebut.
"Sudah berkali-kali sih nyium. Tapi, kalau sedang ramai kayak gini, emang agak sulit," ujar Anjang.
Dia menyatakan, saat Syawal dan setelah musim haji, keadaan Kakbah tidak seramai hari-hari ini. Pada hari-hari itu, hanya warga Saudi, terutama yang tinggal di sekitar Masjidilharam, yang berkunjung ke Kakbah. Saat itu, ingin mencium Hajar Aswad sehari lima kali pun bisa.
Sekitar dua ratus pekerja asal Indonesia bekerja di Masjidilharam, Makkah. Gajinya memang terbatas. Tapi, banyak alasan yang membuat mereka betah
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara