Kenji Sekiguchi dan Keluarga Samurai Indonesia

Kenji Sekiguchi dan Keluarga Samurai Indonesia
MAHIR: Dari kiri, Angelina Qurrata Aziza, Kenji Sekiguchi, Alexander Rizqi Maulana, dan Prince Muhammad Paradise berlatih memperagakan jurus iaijutsu.(Frizal/Jawa Pos)

Enam kitab itu adalah Shahih Buhari, Shahih Muslim, Sunan An-Nasa’i, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah. Semua merupakan kitab hadis terkemuka.

Pada 1994, Kenji mendapat tugas untuk mengamalkan ilmu-ilmu dari pesantren ke tanah Irian Jaya (sekarang Papua). Karena tidak bisa lepas dari seni bela diri, dia pun belajar taekwondo hingga mengikuti kejuaraan tingkat daerah (kejurda). Tapi, dia kalah. ”Saya diajari taekwondo sama jamaah saya,” ungkap dia.

Setelah menyelesaikan misi sebagai penyebar agama, dia diminta ke Surabaya untuk mengajarkan ilmu tentang hadis. Lantas, Kenji memutuskan untuk masuk pesantren lagi di Cokroyasan, Purworejo, Jawa Tengah. Di pondok itulah dia bertemu dengan Annisa Fathra Qonita yang kemudian dinikahi pada 1996.

Dari pernikahan itu mereka memiliki enam orang anak. Yakni, Angelina Qurrota Aziza, 16; Alexander Rizqi Maulana, 14; Prince Muhammad Paradise, 13; Chiquitta Tiara Zafira, 11; Alicia Belle Rahmah, 10; dan Aiko Naomi, 8.

Setelah menikah, Kenji dan istrinya mengadu nasib di Jakarta. Kenji menjadi instruktur di pusat kebugaran. Dari aktivitas itu, dia bertemu dengan orang-orang Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS). Lantas, dia melamar dan diterima di bagian pengurusan visa di Kedubes AS pada 2001. Tapi, karena dianggap menjemukan, dia kembali ke Sidoarjo agar dekat dengan orang tuanya. Dia hanya betah di Jakarta selama dua tahun.

Kenji banting setir membuka usaha warung internet (warnet) dengan modal yang didapat dari sisa gaji saat bekerja di Jakarta. Dari warnet itulah dia mulai berkenalan dengan orang-orang di luar negeri lewat jejaring dunia maya. Dia berjumpa dengan Brett Denison yang berasal dari Colorado. Brett merupakan perwakilan Komei Juku (sekolah komei) di negara bagian barat Amerika Serikat itu. ”Di dunia iaijutsu, Brett itu menjabat Komei Juku Shibucho. Jabatan itu seperti yang saya emban sekarang,” urainya.

Korespondensi dengan Brett berjalan lancar. Dia belajar dengan melihat dan membaca berbagai referensi tentang seni bela diri iaijutsu. Semua gerakan iaijustu bisa dikuasai dengan maksimal pada 2004. Sejak itulah dia memberanikan diri untuk mengajari orang. Lantas, pada Januari 2005, dia meresmikan nama Samurai Indonesia dengan bantuan notaris. ”Saya mengajar sampai luar kota juga. Mulai dari Jogjakarta hingga Jakarta,” imbuhnya.

Kenji juga gemar membuat video saat dirinya berlatih. Secara telaten, dia merekam pula aksi putra-putrinya saat berlatih iaijutsu. Video itu lantas di-upload di situs YouTube dengan judul Samurai Indonesia. Lewat video itulah Kenji akhirnya bertemu juga dengan grand master Komei Sekiguchi.

Kenji Sekiguchi dan keluarganya memilih jalan pedang. Meski lahir di Banyuwangi dan kini tinggal di Sidoarjo, dia dan keluarganya menekuni iaijutsu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News