Kepada Aktor Politik di Balik Tragedi Kudatuli, Sekjen PDIP: Kami Belum Selesai

jpnn.com, JAKARTA - Hari ini tepat 25 tahun yang lalu terjadi peristiwa Kerusuhan 27 Juli atau Kudatuli.
Pada Sabtu 27 Juli 1966 silam, terjadi peristiwa penyerangan kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Peristiwa Sabtu Kelabu itu menyisakan misteri berkepanjangan, termasuk dari sisi keadilan hukum.
PDIP tidak henti-hentinya menuntut kebenaran hukum atas peristiwa itu.
“Perjuangan kami belum selesai. Termasuk di dalam menuntut kebenaran hukum atas peristiwa tersebut,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (27/7).
Hasto mengatakan itu di sela-sela kegiatan PDIP melakukan tabur bunga dalam rangka memperingati peristiwa Kudatuli.
Tampak sejumlah elite PDIP hadir langsung dalam acara yang digelar di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, itu.
Antara lain, Wakil Sekjen PDIP Sadarestuwati, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Eriko Sotarduga, dan Ribka Tjiptaning.
PDIP melakukan tabur bunga memperingati tragedi Kudatuli atau Kudeta 27 Juli 1996. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan kepada aktor politik di balik peristiwa Sabtu Kelabu, itu bahwa PDIP mereka belum selesai mencari kebenaran hukum.
- Jaksa KPK Mengakui Delik Perkara Hasto Bukan terkait Kerugian Negara
- Guntur Romli Tuduh KPK Pakai Cara Kotor untuk Ganggu Pembelaan Hasto
- Jaksa KPK Tegaskan Perkara Hasto Murni Penegakan Hukum
- Guntur Romli Optimistis Hasto Menang di Pengadilan: Secara Hukum Posisi Kami Sangat Kuat
- Febri Ditarget KPK Setelah Jadi Pengacara Hasto, Forum Advokat Indonesia Ungkap Kecaman
- Soal Restu PDIP untuk Junimart Jadi Dubes RI, Deddy: Silakan Tanya ke Mbak Puan