Kepada Jaksa Agung, Senator Filep Sampaikan Sejumlah Persoalan di Papua Barat Termasuk Pelanggaran HAM Berat
“Saya setuju dengan Restorative Justice ini, saya harap ada kerja sama Kejagung dengan lembaga-lembaga adat dan ada petunjuk teknis tentang konsep ini, apalagi di Papua sangat lekat dengan hukum adat. Sehingga harapannya, Restorative Justice ini dapat dilaksanakan dengan baik di tanah Papua,” ujar Filep.
Filep Wamafma turut mengutarakan pandangannya tentang peran jaksa-jaksa agung dalam dunia pendidikan tinggi. Ia menekankan bahwa Jaksa harus mengajar sebagai dosen praktisi di perguruan tinggi, sehingga jaksa juga terlibat langsung dalam pembangunan SDM unggul di Papua.
“Saya ada kampus STIH Manokwari, semoga bisa dibangun pusat kajian kejaksaan di STIH Manokwari ini, sebagaimana yang sudah ada di Universitas Hasanuddin Makassar,” katanya.
Tak hanya itu, Pimpinan Komite I DPD RI ini pun berharap penerimaan khusus melalui jalur afirmasi bagi putra-putri asli Papua di Kejaksaan dapat terus berlanjut.
“Saya berharap program ini terus berjalan. Kedepan harapannya, orang asli Papua diprioritaskan menjadi jaksa di tanah Papua, sehingga putra putri asli Papua turut bertanggung jawab atas penegakan hukum di tanah Papua dan di negara Indonesia ini,” pungkas Filep.(fri/jpnn)
Senator dari Provinsi Papua Barat Dr. Filep Wamafma menyampaikan sejumlah persoalan krusial di tanah Papua saat beraudiensi dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Kasus Tom Lembong, Komisi III Tak Ingin Diproses karena Pesanan
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Bantah Pengepungan Kejagung, Dankorbrimob: Tidak Ada yang Superior Di Republik Ini
- Rapat Bareng Jaksa Agung, Legislator Golkar Bertanya Kinerja PPA Kejagung