Kepada Kepala BPOM, Saleh: Tolong Perhatikan, Bukan Goyang Kepala
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay bereaksi ketika melihat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito goyang kepala saat rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).
"Kalau orang ngomong, goyang kepala. Tolong diperhatikan," kata Saleh saat rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan BPOM, Rabu (25/8).
Peristiwa itu bermula saat Ketua Fraksi PAN itu menjelaskan tentang perlunya Indonesia membuat vaksin secara mandiri.
Sebab, kata dia, biaya impor vaksin memakan biaya Rp 70 Triliun selama setahun. Di sisi lain, pandemi tidak berakhir dalam 10 tahun ke depan.
"Sementara itu, banyak kabupaten atau kota di Indonesia yang anggaran APBD hanya Rp 1 Triliun. Kalau Vaksinasi Rp 70 Triliun berarti sudah bisa membiayai 70 kabupaten atau kota," ungkapnya.
Eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu kemudian menuturkan, anak bangsa saat ini tengah mengupayakan pembuatan vaksin Merah Putih dan Nusantara.
Bahkan, kata dia, rencana pembuatan vaksin Nusantara sudah dipantau Turki. Saleh mengutip pemberitaan media menyebut negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan siap memesan 5,9 juta dosis.
Namun, kata Saleh, pembuatan vaksin Merah Putih dan Nusantara masih terganjal. BPOM belum mengeluarkan izin terhadap dua vaksin tersebut.
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay berekasi ketika melihat Kepala BPOM Penny Lukito mengggelengkan kepala saat rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat