Kepahlawanan Charlotte Maramis Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia dari Australia
"Kami membicarakan pinangan Anton dengan keluarga. Saya baru berusia 18 tahun ketika itu namun saya memang suka Anton."
"Ibu saya kemudian mengatakan bahwa bila Anton kembali ke Australia setelah setahun, dan kami tetap saling menyukai, maka mereka akan merestui hubungan kami."
Di tahun 1945, dengan jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang menyerah kepada Sekutu dan Perang Dunia II berakhir dan beberapa negara termasuk Indonesia menyatakan kemerdekaan.
Namun Belanda tetap ingin menguasai Indonesia dan di Australia para pelaut yang dulu diungsikan dengan kapal Belanda sekarang dipulangkan lagi ke Indonesia.
Anton Maramis termasuk salah seorang yang ditahan dan dideportasi. Namun sekembalinya ke Indonesia, Anton berhasil lolos dari tahanan dan membantu perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Di tahun 1946, Anton kembali lagi ke Australia bersamaan dengan sebuah misi dagang dan kemudian menikahi Charlotte tapi kemudian dideportasi kembali ke Indonesia.
Lottie baru ke Jakarta lagi di tahun 1949 untuk hidup bersama lagi dengan Anton dan tinggal di Jakarta sampai tahun 1962 sebelum kembali ke Sydney karena ada keluarga yang sakit.
Anton meninggal di tahun 1999 sedangkan Charlotte meninggal di tahun 2012.
Seorang pahlawan tidaklah harus berasal dari negeri sendiri dan Charlotte Maramis adalah salah seorang yang terlibat membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Peringati Hari Ayah, Telkomsel Ajak Masyarakat Luangkan Waktu Telepon Orang Tua