Kepala BIN Bantah Jemput Mantan Ketum Partai Demokrat
Isu penculikan Subur itu awalnya dihembuskan melalui sosial media. Diantaranya melalui youtube dan akun twitter @Triomacan2000.
Isu penculikan oleh BIN didapat infonya dari panitia diskusi yang juga salah seorang loyalis Anas, M. Rahmad. Dalam rekaman di youtube, Rahmad menjelaskan penculikan Subur oleh BIN saat akan jadi pembicara di diskusi atas undangan PPI yang diketuai Anas pada Jumat (18/10).
Selain Subur (pendiri dan ketua umum pertama Partai Demokrat) adalah Bambang Soesatyo (anggota DPR), ada juga mantan anggota KPU 2004 Dr Chusnul Mar'iyah (dosen ilmu sosial & politik UI) juga hadir sebagai pembicara. “Pada jam 09.00 tadi, Prof Subur 'dijemput' BIN," kata Rahmad panitia dialog itu.
Rahmad lantas menelepon Subur. Saat itu, tidak diketahui apa alasan Subur dibawa staf BIN. "Kami dapat kabar dari ajudan Prof Subur, disampaikan jika panitia mau bertemu dengan Prof Subur, silakan datang langsung ke Kalibata," ujar Rahmad di youtube.
Menurut Rahmad, panitia dialog sudah mendatangi Kalibata, kantor BIN untuk membebaskan Subur. Namun, dalam rekaman youtube itu, panitia tidak diizinkan bertemu Subur. Alasannya, Subur masih ditahan sambil menunggu Kepala BIN yang sedang ke istana.
Sebenarnya, dilihat dari lokasi yang disebut Rahmad pun jelas salah. Karena kantor BIN berada di Pejaten Timur dan bukan di Kalibata.
Secara terpisah, bantahan Prof Subur Subur itu disampaikan melalui Wakil Ketua Majelis Tinggi PD Marzuki Alie. Saat dikonfirmasi, Subur sendiri lah yang merekomendasi ketua DPR itu untuk memberikan keterangan menyangkut isu tersebut.
Dari Arab Saudi, Marzuki mengungkapkan kalau dirinya pertama kali menghubungi asisten Subur bernama Larno. Saat itu, selain menakan kabar Subur, dia juga menanyakan apakah ada kabar penting. "Kira-kira beberapa saat Pak Budi telepon, beliau bilang pasti saya menanyakan tentang berita-berita di media. Saya jawab ya!" beber Marzuki.
Menurut dia, sesuai keterangan Subur, yang bersangkutan kini sedang berada di Pontianak bersama anggota Fraksi PD Albert Yaputra. Kehadiran keduanya di sana terkait persiapan kampanye.
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) diserang isu tak sedap. Institusi yang bermarkas di Pejaten, Jakarta Selatan itu disebut-sebut menghalang-halangi
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kombes Taufiq: 1.615 Personel yang Dikerahkan Sangat Siap Amankan Pilkada 2024 Riau
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi
- Menaker Yassierli: Formula UMP 2025 Masih Dirumuskan
- Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional