Kepala BIN Bicara Minyak Goreng, Sebut Soal Fenomena
Pemerintah menarik keuntungan ekspor untuk distribusi dalam bentuk subsidi minyak curah untuk masyarakat bawah serta industri kecil dan menengah.
Kebijakan itu, menurut Budi, sebenarnya memotong insentif ekspor komoditas yang terlalu besar dan mendistorsi pelaksanaan kebijakan sebelumnya.
Di sisi lain, dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas bagi pelanggar, kebijakan baru itu bisa mengurai kisruh minyak goreng di tanah air.
Beberapa hari sejak kebijakan baru tata niaga minyak goreng diberlakukan, pemandangan antrean hilang digantikan keluhan harga yang tinggi.
Stok minyak goreng kemasan kini melimpah di pasar.
Namun, dengan harga di kisaran Rp 19 ribu hingga Rp 22 ribu liter.
"Saat ini yang terjadi adalah turbulensi pasar dan akan menemukan keseimbangan setelah pasokan dan permintaan stabil, berdasarkan realitas objektif komoditas dan kebutuhan masyarakat," katanya.
Budi mengingatkan kenaikan harga minyak goreng telah terjadi jauh sebelumnya, yang didorong mekanisme keekonomian komoditas di tanah air yang juga dipengaruhi kondisi umum industri minyak nabati dunia.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) bicara soal minyak goreng, dia menyebut soal fenomena.
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Waspada, Minyak Goreng Palsu Beredar di Pasar Kota Bandung
- 5 Pilihan Minyak Goreng yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi
- Tok! DPR Setuju Herindra Menggantikan BG Jadi Kepala BIN
- Sebegini Kekayaan Kepala BIN Usulan Prabowo Subianto
- M Qodari Sebut Herindra Sosok Tepat Pimpin BIN