Kepala BIN: Penyesuaian Harga BBM untuk Jamin Pasokan
“Pemerintah tetap memperhitungkan faktor daya beli masyarakat agar dicapai titik keseimbangan yang tepat,” ujar Budi.
Artinya, meskipun pemerintah menaikkan harga pertamax, namun kenaikan saat ini masih ditetapkan di bawah harga keekonomiannya.
Jadi, sambungnya, perlu dipahami bahwa kenaikan harga BBM kali ini oleh pemerintah masih tetap memperhitungkan kemampuan daya beli masyarakat, sekalipun itu terhadap kelas menengah dan atas yang sebenarnya memiliki daya beli cukup kuat.
“Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan kesadaran bersama di kalangan masyarakat kelas menengah dan atas untuk lebih mengembangkan sikap solidaritas dan semangat gotong royong dengan masyarakat kelas bawah,” tuturnya.
Masyarakat kelas menengah dan kelas atas perlu bertenggang rasa memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memang lebih membutuhkan.
Oleh karena itu, memupuk rasa solidaritas terhadap masyarakat kelas bawah sudah saatnya ditunjukkan oleh masyarakat kelas menengah dan atas.
“Khususnya pada momen ketika pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi seperti saat ini, dengan tidak beralih pada BBM jenis pertalite,” kata Budi. (rhs/jpnn)
Harga pertamax resmi naik menjadi Rp 12.500 per liter. Kepala BIN sebut kenaikan tersebut akibat pengaruh harga minyak dunia yang terus melonjak.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Ahli ITB Sebut Pertamax Bukan Penyebab Kerusakan Kendaraan yang Viral di Cibinong
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Cek Lembaga Penyalur BBM & LPG di Seluruh Wilayah
- Jaga Pelayanan BBM, Pertamina Patra Niaga Tindak Tegas SPBU Nakal di Yogyakarta
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT