Kepala BKKBN: Kehamilan Usia Remaja Faktor Risiko Tinggi Kematian Ibu

Kepala BKKBN: Kehamilan Usia Remaja Faktor Risiko Tinggi Kematian Ibu
Kepala BKKBN dokter Hasto bekerja sama dengan United Nation Population Fund (UNFPA) dan Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan peringatan Hari Kependudukan Dunia (HKD) tahun 2024 bertemakan "Menyatukan Kekuatan Data Inklusif Menuju Masa Depan yang Tangguh dan Adil Untuk Semua". Foto: Humas BKKBN

Hassan juga menyampaikan hasil penelitian UNFPA yang menunjukkan bahwa di 25 negara, perempuan yang paling terpinggirkan hanya mendapat sedikit manfaat dari perbaikan layanan kesehatan, dengan hambatan etnis memainkan peran penting. Hanya sedikit negara yang mampu menangkap data seperti ini.

Di kawasan Amerika, hanya empat dari 35 negara yang mengidentifikasi ras atau etnis perempuan yang meninggal saat hamil atau melahirkan, dan hanya 11 negara yang mengumpulkan data kesehatan ibu yang dipilah berdasarkan ras.

Dari 80 negara yang diteliti dalam makalah tahun 2018, hanya 16 negara yang memiliki data tentang kesehatan ibu perempuan adat.

Hadir Penjabat Gubernur Banten Dr. Al Muktabar, M.Sc, yang mengatakan pihaknya telah mengimplementasikan e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dengan sungguh-sungguh. Sehingga balita di provinsi Banten  sejumlah 870 ribu lebih sudah ditimbang dan diukur 100 persen.

Atas data itu, Banten telah memiliki data by name by address. "Ini best practice yang kita setiap saat akan bisa mengunjunginya (calon pengantin, anak dan ibu hamil berpotensi stunting).

PKK beserta posyandu memiliki aplikasi real time  untuk memantau perkembangan anak stunting. Dengan terapi yang kita lakukan, dibuat dapur PKK  sekaligus edukasi di sana agar  ibu-ibu muda punya kemampuan dalam rangka menyuguhkan gizi pada anak," ujar Al Muktabar.

Kepala BKKBN, dr. Hasto, menyampaikan dalam Keynote Speech sekaligus membuka acara, bahwa Hari Kependudukan Dunia (HKD) 2024 adalah kesempatan untuk menggaungkan lagi perbaikan dalam pengumpulan dan analisis informasi, sekaligus untuk melakukan intropeksi.

“Apakah semua orang sudah tercakup dalam data intervensi kita, apakah pengumpulan data kita aman, apakah data yang kita miliki sudah akurat?" kata dokter Hasto melempar tanya.

BKKBN bekerja sama United Nation Population Fund (UNFPA) dan Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi PBB menyelenggarakan peringatan Hari Kependudukan Dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News