Kepala BKKBN: Sekolah Lansia Atasi Kesendirian dan Kekosongan Hidup Lansia

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/BKKBN), Dr. H. Wihaji, S. Ag. M. Pd menyampaikan kehadiran sekolah lansia berbasis hybrid, offline dan online, bertujuan mengajari para lansia melek teknologi
Hal itu diungkapkan Wihaji saat membuka acara Gebyar Sekolah Lansia Online “Pintar” di 65 Kelurahan Jakarta Timur.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Timur, dan Universitas Respati Indonesia. Bertempat di ruang Serbaguna Kantor Walikota Kota Jakarta Timur, Kamis (13/2).
"Jadi, mereka bisa kirim-kirim pesan lewat online,” ujar Wihaji.
Saat ini mahasiswa Sekolah Lansia Online Pintar (Senior School Pintar) tercatat sebanyak 1.625 orang. Pada acara tersebut yang hadir secara hybrid berjumlah 65 sekolah lansia dari 65 kelurahan.
Adapun mereka yang hadir di kantor Walikota Administrasi Jakarta Timur sebanyak 250 orang (offline) dari 10 sekolah lansia perwakilan 10 kelurahan.
Salah satu program yang dikembangkan BKKBN terkait pembinaan keluarga yang mempunyai lansia atau lansia itu sendiri adalah kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL).
Kelompok ini kemudian berinovasi dengan membentuk sekolah lansia, yang merupakan perwujudan dari konsep belajar sepanjang hayat life long learning.
Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S. Ag. M. Pd menyampaikan kehadiran sekolah lansia bsis hybrid, offline dan online, bertujuan mengajari para lansia
- Indonesia Hadir di Sidang CPD Ke-58 di New York, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- Banjir Melanda Berau Kaltim, 2 Lansia Meninggal Dunia
- Rano Sebut Bansos untuk Lansia-Disabilitas agar Tak Pinjam ke Bank Keliling
- Tebar Kebaikan di Ramadan, Bank Mandiri Santuni Anak Yatim dan 668 Yayasan
- Berbagi Kebaikan Ramadan, Bank Mandiri Santuni 57.600 Santunan Anak Yatim dan Lansia
- Bank Mandiri Group Santuni 3.050 Penerima dan 45 Yayasan di Sumatera Bagian Selatan