Kepala BKKBN: Sekolah Lansia Atasi Kesendirian dan Kekosongan Hidup Lansia

Kepala BKKBN: Sekolah Lansia Atasi Kesendirian dan Kekosongan Hidup Lansia
Kepala BKKBN Dr. H. Wihaji, S. Ag. M. Pd menyampaikan kehadiran sekolah lansia berbasis hybrid, offline dan online, bertujuan mengajari para lansia melek teknologi. Foto: dok BKKBN

Kehadiran sekolah lansia ini bertujuan mewujudkan lansia sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat (SMART). 

"Dilakukan melalui tujuh Dimensi Lansia Tangguh, yaitu dimensi fisik, spiritual, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, lingkungan dan vokasional," kata Wihaji. 

Wihaji menuturkan kehadiran sekolah lansia menandai tekat pemerintah untuk membangun lansia tangguh menuju Indonesia Emas 2045. 

Termasuk mewujudkan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, terkait pembangunan SDM. Upaya ke arah sana dikelas dalam proram Lansia Berdaya, yang merupakan salah satu dari 5 quick win Kemendukbangga/BKKBN. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat saat ini jumlah lansia di Indonesia sebanyak 11,7 persen Artinya, dari jumlah penduduk 282 juta, terdapat sekitar 25 juta penduduk lansia. 

Menurut Wihaji, peningkatan jumlah lansia dapat memberikan keuntungan jika dikaitkan dengan bonus demografi.

"Ageing Population Indonesia dapat dideskripsikan suatu keadaan ketika proporsi dari penduduk yang berusia tua semakin banyak, namun masih produktif dan masih memberikan sumbangan bagi perekonomian negara,” ujarnya. 

Menteri Wihaji juga mengatakan, lansia tidak luput dari gangguan kesehatan mental. 

Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S. Ag. M. Pd menyampaikan kehadiran sekolah lansia bsis hybrid, offline dan online, bertujuan mengajari para lansia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News