Kepala BKN: Sejak Reformasi sampai Sekarang Tak Ada Lagi Tes seperti Itu
jpnn.com, JAKARTA - Penyelenggaraan tes wawasan kebangsaan (TWK) alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi ASN sempat menuai polemik.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, memang selama 20 tahun terakhir sudah tidak pernah ada penyelenggaraan TWK seperti yang dijalani para pegawai KPK.
"Dari reformasi sampai sekarang tidak ada lagi tes seperti itu," kata Bima saat mengunjungi Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Jumat.
Bima mengaku tidak mengetahui persis alasan TWK tidak pernah dilakukan dalam 20 tahun terakhir. Namun bisa jadi karena euforia reformasi.
Bima secara pribadi mengaku pernah menjalani serangkaian TWK. Namun yang ditanyakan lebih kepada komunisme bukan radikalisme.
"Karena pada zaman itu yang dilarang memang komunisme, leninisme, dan marxisme," kata Bima.
Sekarang hal-hal yang dilarang serta bertentangan dengan Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 juga masih ada, sebagai contoh radikalisme.
Bima mengatakan dari TWK yang mengacu pada instrumen indeks moderasi bernegara tersebut, pemerintah mengharapkan lahir aparatur sipil negara (ASN) yang berintegritas.
Berikut ini pernyataan Kepala BKN Bima Haria Wibisana soal Tes Wawasan Kebangsaan alias TWK.
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI
- Kasus Korupsi CSR BI-OJK, KPK Panggil Legislator Gerindra dan NasDem
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Connie Tanggapi Status Tersangka Hasto, Lalu Bicara Kasus Pencucian Uang Kakak & Adik
- Temukan Aset yang Tak Dilapor, KPK Proses Kepala BPJN Kalbar
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP