Kepala BKP Kementan: Indonesia Butuh Petani Milenial

Kepala SMAN2 Playen, Tumisih yang ditemui mengucapkan terimakasih kepada Kementan, karena sekolahnya dipercaya sebagai penerima program Tani MaS. Sekolah ini selain memiliki pengajar berlatar belakang pertanian, juga memiliki lahan seluas 3.5 ha, sehingga anak-anak tertarik dengan pertanian.
"Untuk mengenalkan pertanian kepada siswa-siswi, Sekolah ini juga mengadakan ekstrakurikuler, sehingga jika ada kegiatan pertanian, anak-anak sangat antusias mengikutinya," ujar Tumisih.
Menurut Tumisih, di sekolahnya juga dikenalkan pertanian modern, sehingga anak dididik untuk tertarik kepada pertanian. "Upaya-upaya yang kami lakukan bukan pertanian tradisional, tetapi sudah menggunakan teknologi terutama teknologi budidaya hidroponik dengan binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jadi, bukan pertanian jadul, tetapi pertanian milenial," ujarnya.
Tumisih berharap program Tani MaS berlanjut terus."Setelah anak-anak kelas 10 yang terlibat Tani MaS sudah lulus, akan dilanjutkan oleh adik kelas berikutnya," ujarnya.
Yang diharapkan, kata Tumisih, pembinaan terus dilakukan, sehingga Tani MaS benar-benar berkelanjutan.
Dalam kunjungan ini Agung juga menyerahkan seperangkat bantuan alat pertanian, dan mengadakan tanya jawab kepada siswa-siswi serta para pendidik. (jpnn)
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan petani milenial.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel