Kepala BNPB Sebut Adexco 2024 Bisa Ciptakan Teknologi Karya Anak Bangsa Naik Kelas
Pada konteks Indonesia, resiliensi berkelanjutan ini sangat penting mengingat situasi Indonesia sangat rawan terhadap bencana.
Pada 2023 lalu, BNPB mencatat 5.400 kejadian bencana. Dari jumlah tersebut, 95% merupakan bencana hidrometeorologi.
Angka itu naik 52% dari tahun sebelumnya.
Dia menggarisbawahi perubahan iklim, urbanisasi, dan tata guna lahan berkontribusi dalam frekuensi bencana, meskipun dari jumlah korban dan kerusakan infrastruktur menunjukkan tren penurunan.
BNPB berharap dengan penyelenggaraan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk penguatan resiliensi berkelanjutan.
Ini merupakan upaya membangun sistem yang kuat.
“Sistem yang tidak hanya mampu merespons saat terjadi bencana tetapi juga berorientasi pada mitigasi risiko dan kesiapsiagaan,” tambahnya.
Suharyanto menyampaikan harapannya kerja sama antar-negara dapat membangun kawasan yang lebih tangguh, tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga mampu bangkit lebih kuat setelahnya.
BNPB mengatakan ajang Adexco menghadirkan inovasi teknologi bidang mitigasi bencana unggulan yang dikembangkan oleh anak bangsa.
- BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela
- Megawati Harap AI Tidak Menjadi Alat yang Mengancam Peradaban
- Ramai Isu Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung, BMKG: Hoaks
- Fasilitas Umum dan Kantor Polisi Terdampak Gempa Bumi di Kabupaten Bandung
- Teknologi Laser Terbaru untuk Perawatan Kecantikan, Minimal Perlukaan Kulit
- Gempa 5,5 Magnitudo Guncang Kabupaten Berau, Warga Sempat Panik