Kepala BP2MI Kesal Masih Ada Pemalakan kepada PMI

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku kesel karena masih ada oknum yang 'memalak' Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Hal itu disampaikan Benny seusai acara pelepasan PMI ke Korea Selatan, Jerman dan Polandia, di Hotel El Royal, Jakarta Utara, Senin (16/1).
Menurutnya, sikap Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang memalak PMI tak patut dan arogan.
Dia mengungkapkan bahwa modus yang dilakukan LKP "nakal" tersebut dengan dalih sebagai ucapan terima kasih.
"Itu tidak kecil, Rp 10 hingga Rp20 juta. Kita bakal ambil tindakan pedas terhadap oknum LPK ini, kami dorong untuk dicabut izinnya. Kalau sampai ada tindak pidana penipuan dan lainnya, ya akan kami tidak juga," kata Benny.
Benny pun makin emosi karena para LKP membuat opini seakan-akan PMI yang lulus tes, berkat peran penting mereka.
"Itu ada Laporan dari PMI sendiri, ada oknum LPK merasa kalau PMI itu lulus tes seolah-olah karena peran dia. Kalau PMI itu dapat undangan untuk terbang, seolah-olah itu karena dia. Saya katakan itu bohong," ujarnya.
Benny juga menegaskan bahwa BP2MI pun tidak bisa mengatur kelulusan tes hingga mengatur keberangkatan PMI ke luar negeri.
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku kesel karena masih ada oknum yang 'memalak' PMI
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Untuk Perkuat Perlindungan Pekerja Migran
- Satu PMI Ditemukan Tewas Penuh Luka di Kamboja, Menteri P2MI Bilang Begini