Kepala BPBD Merangin Dihabisi Pakai Linggis, Pelaku Ditangkap di Prabumulih
jpnn.com, BANGKO - Polres Merangin dan Resmob Polda Jambi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin, Syafri.
Pelakunya adalah Redyan, warga C2, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin. Dia ditangkap di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Jumat (30/7).
Usut punya usut, rupanya pelaku adalah karyawan kebun Syafri. Tak hanya itu, ayahnya pun bekerja dengan korban.
“Istrinya juga sebagai asisten rumah tangga korban,” kata Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Kaswandi Irwan.
Dari hasil pendalaman, pembunuhan ini rupanya dilatarbelakangi dengan sakit hati. Informasi yang diterima, korban dendam karena sering dimarahi di depan orang banyak.
Ini membuat dia kurang suka pada majikannya. Dia pun sudah kerap curhat pada sang istri dan orang tuanya, kalau tak tahan lagi kerja dengan korban.
Nah di hari nahas, Redyan bertamu ke rumah Syafri. Ngobrol seputar pekerjaan. Awalnya keduanya bicara baik-baik saja. Tetapi lama-lama, pelaku dimarahi. Pasalnya, korban tak puas dengan hasil kerjanya karena tak ada panen karet di kebunnya.
Di sini lah puncak kemarahan pelaku. Saat korban berjalan ke arah garasi, Redyan melihat linggis. Seketika dia kalap.
Diambilnya linggis tersebut, dan dipukulnya Syafri dari belakang. Seketika Syafri roboh. Langsung saja pelaku menyeret korban ke kamar mandi.
Polres Merangin dan Resmob Polda Jambi berhasil mengungkap kasus pembunuhan Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Merangin, Syafri.
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Terungkap! Wanita Tewas di Pekanbaru Ternyata Dibunuh Suami Siri, Nih Pelakunya
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan
- Nihayatul Wafiroh Kecam Perkosaan Disertai Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi