Kepala BPIP Jelaskan Hubungan Islam dan Pancasila Melalui Perspektif Maqashid Syari’ah
jpnn.com, MAKASSAR - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menjelaskan hubungan antara Islam dan Pancasila dalam perspektif maqashid syari’ah.
Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speech dalam acara bedah buku 'Islam dan Pancasila Perspektif Mawashid Syariah Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD' di kampus UIN Alauddin Makassar, Senin (8/5).
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi menjadi keynote speech dalam acara bedah buku 'Islam dan Pancasila Perspektif Mawashid Syariah Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD' di kampus UIN Alauddin Makassar, Senin (8/5). Foto: Dokumentasi Humas BPIP
Prof Yudian menjelaskan hubungan antara Islam dan Pancasila jika ditinjau dari perspektif maqashid syari’ah, sama seperti Pancasila pada sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Kemanusiaan menjadi titik temu agama-agama di dalam Pancasila, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," terangnya.
Dia pun menegaskan Pancasila sesuai dengan ajaran dalam Islam.
Karena itu, Prof Yudian mengajak agar umat Islam menjadi pelopor dari persatuan dan kesatuan Indonesia dalam membumikan Pancasila.
"Islam tidak mengajarkan kita untuk terpecah belah. Bila ada yang berselisih, kita diminta untuk mendamaikannya. Kita harusnya tidak boleh menjadi agen perpecahan, melainkan sebagai penyatu suku bangsa kita yang beragam," pesannya.
Mantan Rektor UIN Yogyakarta itu mengatakan nilai kemanusiaan bersifat universal yang di dalam agama memuliakannya.
Simak penjelasan Kepala BPIP Prof Yudia Wahyudi soal hubungan Islam dan Pancasila melalui perspektif maqashid syari’ah di kampus UIN Alauddin Makassar
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Heboh Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, 15 Orang Tersangka
- Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Mengenal Zakat, Syarat, dan Jenisnya Menurut Islam
- Humanitarian Islam dan Peran NU Dalam Membangun Papua
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi