Kepala BPIP Tegaskan Pentingnya Peranan Ulama dan Umara dalam Memperkokoh Toleransi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi menyampaikan dalam menjaga keberlangsungan kedamaian bangsa sudah seharusnya diperkokoh dengan tegaknya toleransi.
Dia menyampaikan dalam konteks bangsa, mayoritas dan minoritas itu ada karena alamiah, tetapi hidup harus bersama-sama dan saling menghargai.
"Toleransi bukan hanya dalam agama tapi di semua lini kehidupan, toleransi harus tegak," kata Prof Yudian saat menjadi narasumber dalam acara Serambi Islami: Spesial Kajian Ulama dan Umara bertema "Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila Secara Konsisten untuk Memupuk dan Memperkokoh Toleransi" di Studio 7 TVRI, Rabu (26/10).
Selain itu, Prof Yudian menyampaikan salah satu faktor intorelan karena masih adanya ketidakadilan, kesenjangan dan kekecewaan sosial.
"Ketidakadilan dan kekecewaan sosial sebagai salah satu faktor intoleran, juga adanya kesenjangan, tapi insyaallah RUU Ekonomi Pancasila yang juga sedang digodok BPIP. Semoga nantinya semua pengambil kebijakan bisa menerapkan ini, artinya negara akan hadir," terangnya.
Prof Yudian juga menegaskan peranan vital antara ulama dan umara dalam memperkokoh toleransi dan perdamaian antarsesama manusia.
Senada dengan itu, Prof Fauzul Iman yang juga sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut mengatakan bahwa kuatnya antara ulama dan umara untuk menegakan keadilan dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang seutuhnya dalam kehidupan sehari-hari.
"Pancasila itu harus menerima orang yang berbeda dengan kita, beda agama, ras, suku dan lainnya. Jadi pupuk nilai-nilai itu, bukan malah mencederainya," pesannya.
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi berbicara pentingnya peranan ulama dan umara dalam memperkokoh toleransi dan perdamaian antarsesama manusia
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Negara Pendukung Israel
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi