Kepala BPOM Akui Kesulitan Berantas Obat Ilegal
Rabu, 25 November 2009 – 16:37 WIB
JAKARTA - Kepala Badan POM Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, mengaku sulit memberantas perdagangan obat ilegal. Hal ini karena dipengaruhi rantai supply and demand yang sudah terbentuk sejak dulu. Ditambah lagi katanya, adanya perilaku masyarakat selaku konsumen yang senang mengkonsumsi obat murah. Untuk mengurangi peredarannya, Husniah menyatakan bahwa BPOM antara lain berupaya semakin intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi obat ilegal. Baik berupa penyuluhan ke warga secara langsung, maupun lewat publikasi di media cetak dan elektronik.
"Karena tingkat ekonomi masyarakat kita rendah, akibatnya permintaan obat ilegal semakin bertambah. Produsen obat ilegal pun kian terpacu untuk membuat dan mengedarkan obat ilegal," kata Husniah, dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/11).
Baca Juga:
Meski BPOM sudah melakukan koordinasi dengan pihak berwajib, lanjut Husniah, namun peredarannya masih tidak terputus. Hal itu juga menurutnya karena sanksi yang dikenakan tidak memberikan efek jera bagi pelaku. "Memang banyak yang sudah ditangkap, tapi bukan aktor utamanya. Akibatnya pengedaran obat ilegal tetap marak," ucapnya lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Kepala Badan POM Pusat, Husniah Rubiana Thamrin, mengaku sulit memberantas perdagangan obat ilegal. Hal ini karena dipengaruhi rantai supply
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan