Kepala BPPSDMP Kementan Sebut Pangan seperti NKRI, Harus Harga Mati
Dalam kesempatan itu Dedi Nursyamsi mengajak penyuluh dengan didukung Muspika untuk sama-sama kembali menggarap pertanian dengan optimal.
"Dalam kondisi apapun, penyuluh pertanian harus semangat. Harus fight dalam mentransfer ilmu kepada petani, juga mendampingi petani, meningkatkan ketrampilan mereka dan sebagainya agar produktivitas meningkat," jelasnya.
Dedi mengingatkan, Indonesia mampu swasembada beras bahkan sebagai pengimpor beras terbesar pada 1984 lalu.
Semua bisa dicapai setelah adanya percepatan produktivitas lewat penyuluhan.
"Jaman dahulu ada PPL yang terjun ke petani. Mereka ini penyuluh-penyuluh yang berperan dalam pencapaian swasembada beras. Itulah peran besar penyuluh," kata Dedi Nursyamsi.
Dia mengajak untuk mengambil semangat dari fakta-fakta tersebut.
Bahkan Dedi yakin Indonesia bisa lebih dari pencapaian saat 1984.
"Kuncinya kalau kita semua punya semangat, punya daya juang, punya niat baik, demi ketahanan pangan," ucap dia.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi memberi pengarahan kepada para penyuluh pertanian di BPP Abiansemal, Kabupaten Badung, Jumat (17/9).
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam