Kepala Daerah di Jateng Kompak Ikut Instruksi Khusus Pak Ganjar Ini
Ganjar juga mengeluarkan kebijakan setiap OPD/SKPD di Jawa Tengah untuk aktif menyampaikan kinerjanya melalui media sosial.
“Biasanya kominfo kami koordinasikan setiap minggu untuk meluncurkan apa sih yang dikerjakan, agar publik tau, dan ini bentuk dari akuntabilitas,” kata Ganjar.
Salah satu yang mengikuti instruksi Ganjar tersebut adalah Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Gibran yang membuka kanal ‘Lapor Mas Wali’ menyampaikan, masyarakat bisa bertemu wali kota untuk mengadu langsung dengan registrasi melalui nomor WhatsApp terlebih dahulu.
Selain itu, Gibran juga membuka kran pengaduan melalui Instagram baik direct message (DM) maupun komentar. Sejak dibuka, Gibran mengaku sudah ada warga Solo yang datang melapor. Warga langsung mendatangi Balai Kota untuk memberi laporan,
“Kalau misalnya saya sedang rapat atau sedang menerima tamu, ada tim khusus yang akan mencatat, menerima keluhan-keluhan. Kami ngin benar-benar semuanya fast response (respon cepat)," kata Gibran.
Tidak hanya bupati/wali kota, kepala desa pun tak kalah antusias membuka kanal aduan. Contohnya di Desa Jojogan dan Desa Kandang Kabupaten Pemalang.
“ Nek ana sing ora paham, ana sing ora jelas, kaitane karo desa pada wadul karo kadese, aja kakean barang jere ora ilok, saiki bisa wadul lewat media digital,” begitu kutipan salah satu poster digital dalam kanal aduan #Wadulkadese milik Desa Jojogan, Pemalang. (flo/jpnn)
Berbagai macam platform media sosial digunakan para kepala daerah Jateng sesuai arahan Gubernur Ganjar Pranowo
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Wapres Silaturahmi dengan 3 Ribu Nasabah PNM Mekaar
- Berkat Ulasan Positif Influencer, Bingxue Jadi Trending Topik di X
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia