Kepala Daerah Suka Kluyuran, Dicopot 3 Bulan
Senin, 09 April 2012 – 02:22 WIB
Sementara, di pasal 58 ayat (3) mengatur pemberian sanksi bagi kepala daerah yang meninggalkan tugas dan wilayah kerja lebih dari tujuh hari tanpa izin, yakni dikenai sanksi teguran tertulis oleh Presiden untuk gubernur dan oleh Menteri untuk bupati/walikota.
Baca Juga:
Di ayat selanjutnya dinyatakan, jika masih membandel dan mengulanginya lagi hingga mendapat dua kali teguran tertulis, maka yang bersangkutan wajib menjalani program program pembinaan khusus pendalaman bidang pemerintahan yang dilaksanakan oleh kemendagri.
Revisi UU pemda juga memberikan kewenangan bagi gubernur untuk menjatuhkan sanksi bagi bupati/walikota yang bandel, tak mau hadir saat diundang rapat. Ini seperti diatur di pasal 78, dimana gubernur diberi kewenangan melayangkan surat teguran. Jika masih mengulang, gubernur mengusulkan kepada Menteri untuk diberikan program pembinaan khusus bidang pemerintahan kepada yang bersangkutan. (sam/jpnn)
JAKARTA - Para gubernur, bupati, dan walikota, tidak bisa main-main lagi mengurus daerahnya. Materi Rancangan Undang-undang (RUU) sebagai revisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang