Kepala Hewan Possum Ini Terperangkap Dalam Toples Selai Cokelat

Kegemaran menyantap makanan manis malah berbuah petaka bagi hewan possum di Australia ini. Kepala hewan yang menyerupai tikus ini terperangkap dalam toples selai cokelat Nutella yang kosong.
Hewan marsupial ini ditemukan di bagian belakang sebuah rumah di wilayah Loganholme, selatan Brisbane, Queensland, pada hari Senin (2/7/2018). Kepalanya tertancap kuat di dalam toples plastik.
Juru bicara Lembaga perlindungan hewan RSPCA Queensland, Michael Beatty, mengatakan, possum itu ditemukan oleh seorang pria setelah anjingnya menunjukkan "ketertarikan besar" pada tempat sampah di luar rumah.
"Pria itu melihat ke bagian belakang gudang di dekat tempat sampah dan ada possum yang kepalanya tersangkut," kata Beatty.
"Ia (si possum) berhasil memasukkan kepalanya ke dalam toples, tetapi jelas tidak bisa mengeluarkannya."
Pemilik rumah menelepon nomor darurat RSPCA, dan seorang relawan-pun datang dan berhasil membebaskan possum dengan bantuan pelumas berbahan air.

Mereka membawa possum itu ke rumah sakit satwa liar RSPCA di wilayah Wacol, Queensland, untuk observasi.
"Mereka khawatir ia mungkin sangat dehidrasi, mereka tidak tahu berapa lama dia terperangkap di dalam toples itu," kata Beatty.
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?