Kepala Intelijen Lebanon Korban Bom Mobil
Syria Diyakini Otaki Serangan
Minggu, 21 Oktober 2012 – 08:28 WIB
Kemarin Washington langsung mengutuk ledakan yang merenggut nyawa Hassan tersebut. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyebut insiden itu sebagai aksi teror. "Melakukan pembunuhan atas dasar kepentingan politik jelas tidak bisa dibenarkan," kecam Tommy Vietor, jubir National Security Council.
Washington mendesak agar Beirut mengusut insiden tersebut sampai tuntas. Terutama, menyeret para pelakunya ke meja hijau. Mantan PM Saad Hariri sependapat dengan AS. "Rakyat Lebanon tidak bisa tinggal diam menghadapi aksi kriminal keji seperti ini," tegasnya. Dia pun meyakini bahwa Assad berada di balik insiden maut tersebut.
Para pengamat politik pun punya pendapat yang sama dengan Lebanon dan AS. Mereka yakin Assad adalah otak pembunuhan keji atas Hassan pada Jumat lalu. "Rezim Damaskus pasti lega atas kematian (Hassan) ini. Seorang tokoh yang mengancam kepentingan Syria (di Lebanon) sudah lenyap," komentar Ayham Kamel, pengamat Timur Tengah pada Eurasia Group di Kota London, Inggris.
Pemerintahan Mikati mendeklarasikan sehari berkabung kemarin. Warga Lebanon pun ramai-ramai memberikan penghormatan terakhir. Jasad Hassan pun disemayamkan di Masjid Al-Amine di pusat ibu kota. Rencananya, jenazah Hassan akan dimakamkan di samping kuburan mantan PM Rafiq Hariri. (AFP/AP/hep)
BEIRUT - Ledakan hebat yang mengguncang kawasan Achrafieh, Kota Beirut, Lebanon, Jumat sore (19/10) waktu setempat atau Sabtu (20/10), dini hari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia