Kepala LAPAN Beber Penyebab Pengembangan Roket Nasional Berjalan Lamban

Peraih gelar doktor astronomi dari Kyoto University itu menambahkan, LAPAN tengah menyiapkan bandar antariksa di Biak beserta teknologi roketnya. Hanya saja, masih ada ketergantungan pada pemasok di luar negeri.
Sebagai contohnya ialah pengadaan propelan. “Ada ketergantungan pada pihak luar terutama pada propelan,” tegasnya.
Sementara dari segi struktur, persoalannya pada tabung roket berukuran besar. Sebab, Indonesia belum bisa menyediakan sendiri.
Adapun persoalan lainnya ialah pada pengembangan sistem kendali. “Tentu para peneliti para perekayasa bersama mitra terus memperbaiki supaya kendali roket yang kita kembangkan makin baik,” katanya.
Thomas menegaskan, untuk mengembangkan roket sebagai industri strategis juga membutuhkan kemitraan nasional. Oleh karena itu Thomas mengharapkan Unhan dan perguruan tinggi lainnya bersinergi dengan LAPAN dalam membuat roket.
“Harapan kami Unhan memberikan kontribusi besar pada capaian-capaian pengembangan roket ini lebih cepat lagi,” katanya.(ara/jpnn)
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa pengembangan roket nasional masih bergantung pada pasokan luar negeri.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Berkat Edukasi PSN & TNI AU, Siswa SMK Berhasil Luncurkan Roket Amatir
- Top Management Krakatau Steel Group Gelar Pelatihan Kepemimpinan Bersama Unhan
- Gelar Seminar Nasional, Yayasan Merah Putih Peduli & Unhan Dukung Margono Djojohadikusumo Jadi Pahlawan Nasional
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Unhan Gandeng ICE untuk Sukseskan Ajang IMEDIC 2024
- Rektor Unhan Ceritakan Manfaat Layanan ASABRI