Kepala OIKN: Pembangunan IKN Membutuhkan Teknologi dan Pengetahuan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Ir. Bambang Susantono menyatakan bahwa teknologi dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan di era disrupsi.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam halal bihalal dan peringatan Milad ke-25 Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (DPP ADI) sekaligus Seminar Nasional dalam menyambut Hari Kebangkitan Nasionak atau Harkitnas.
"Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah investment, knowledge, dan network," kata Bambang Susantono, dalam keterangannya, Senin (29/5).
Menurut dia, dengan target pembangunan IKN hingga 2045, diperlukan kemampuan memprediksi dan menyiapkan kota masa depan melalui kolaborasi pengetahuan.
"Hal tersebut sebagai bentuk transformasi bekerja, belajar, dan cara hidup ke depan," lanjut Bambang.
Sementara itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN sekaligus Ketua Umum DPP ADI, Prof Mohammed Ali Berawi menyampaikan program yang telah dilakukan.
Di antaranya seminar series yang dilakukan rutin bersama diaspora Indonesia, pengembangan jurnal ADI yang saat ini terindeks Sinta, dan ADI Award.
"Pelaksanaan ADI Award pada September lalu sekaligus ajang internasional interdisciplinery conference on reseach & opportunites (IICRO)," jelas Prof Ali Berawi.
Kepala OIKN mengatakan bahwa teknologi dan pengetahuan tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan IKN.
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
- Segini Jumlah Nilai Investor di IKN, Angkanya Mencapai Triliun
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget
- ASUS Zenbook DUO Hadirkan Inovasi Layar Ganda, Cocok untuk Produktivitas Maksimal